Aria Sindy AtmaDanita
Selasa, 11 Agustus 2015
Perbedaan Wimax dan Wifi
Perbedaan WiMax dan Wifi
1.WiMAX merupakan kepanjangan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access. Standar WiMAX menggabungkan teknologi boardband dan wireless, sehingga memberikan kecepatan internet yang sangat tinggi pada boardband melalui koneksi wireless.
2WiFi adalah teknologi populer yang memungkinkan perangkat elektronik untuk pertukaran data secara nikrabel (menggunakan gelombang radio) melalui jaringan komputer, menggunakan koneksi dengan kecepatan tinggi internet.
Sumber:https://12122ifunsika.wordpress.com/2013/01/29/6-jelaskan-apa-yang-anda-ketahui-tentang-wimax-dan-wifi/
JENIS-JENIS ANTENA
Jenis
Jenis Antena Wireless Beserta Fungsinya
ANTENA GRID
Antena ini berbentuk seperti jaring
,dan cangkupan antena ini hanya searah .Biasanya antena ini mempunyai pasangan
antena ditempat yang lain (antena pemancar sinyal ) dan antena ini diarahkan ke
antena pemancar supaya sinyal yang diterima lebih tajam , contoh penerapannya :
RT/RW net ,WAN P2P (point to point ) , warnet (dulu ).
Fungsinya adalah dimana antenna ini
adalah menerima dan mengirim signal data dengan sisitem gelombang radio 2,4
Mhz.
· ANTENA OMNI
Antena ini
berbentuk seperti tongkat ,tapi kecil . Cangkupan antena ini lebih luas di
bandingkan dengan antena GRID ,cangkupannya menyebar kesemua arah dan membentuk
suatu lingkaran contoh penerapannya : digunakan pada RADIO-RADIO . Kalau
dalam jaringan WAN menggunakan tipe konfigurasi P2MP ( Point to multi point )
Fungsi antena ini adalah melayanai coverage
area yang luas namun dalam jangkauan pendek. Karena antena omni menjangkau
area yang luar, besar kemungkinan akan terkumpul juga sinyal lain yang sama
sekali tidak dikehendaki.
Dengan demikian, antena omni akan
menyebabkan interferensi. Namun antena ini cocok bila dipergunakan untuk
koneksi hotspot atau dikenal dengan sistem point to multipoint
atau satu titik ke banyak titik.
· ANTENA YAGI
Antena ini berbentuk seperti ikan
teri .Cangkupan antena ini searah , seperti antena grid ( bedanya ini jarang
digunakan dalam jaringan ). Dan biasanya antena ini diarahkan ke pemancar.
Antena yagi terdiri dari tiga bagian,
yaitu :
- Driven, adalah titik catu dari kabel antena, biasanya
panjang fisik driven adalah setengah panjang gelombang dari frekuensi radio
yang dipancarkan atau diterima
- Reflektor, adalah bagian belakang antena yang berfungsi
sebagai pemantul sinyal, dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven
- Director, adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit
lebih pendek daripada driven
-
ANTENA PVC
Disebut Antena PVC karena bahannya
terbuat dari bahan pipa PVC yang dilapisi aluminium foil. Desain Antena PVC
adalah sebagai pengembangan antena Kaleng yang mudah berkarat jika dipasang di
outdoor. Sama dgn antena kaleng kelebihannya gak karatan, tahan cuaca dan mudah
pengerjaannya. Digunakan untuk jarak dekat 200 ~ 3n00 m, misalnya client
RT/RW-Net dalam kompleks perumahan,
ANTENA 8 Quad
Antena 8 Quad termasuk jenis antena
sectoral karena pola radiasinya ke satu arahdengan sudut perarahan yang
lebar, cocok untuk antena access point yangclientnya berada pada
area tertentu
ANTENA
WajanBolic
Disebut WajanBolic karena dasarnya sama saja
dengan antenna parabolic padaumumnya hanya bahannya
untuk parabolic dish-nya menggunakan wajan, alatdapur yang biasa dipakai untuk memasak.
Fungsi dari antena wajanbolic
sebenarnya hanya memperkuat sinyal wireless dari HOTSPOT yg karena letaknya
terlalu jauh,tidak bisa lagi ditangkap oleh “USB Wireless ADAPTER” bila hanya
ditancapkan begitu saja di port USB PC atau laptop.
Sumber : http://enggarpunyablog.blogspot.com/2013/11/jenis-jenis-antena-wireless-beserta.html
STANDAR WIRELESS
1. Pengertian IEEE 802.11
IEEE (Institute of Electrical and Electronic
Engineers) merupakan institusi yang melakukan diskusi, riset dan pengembangan
terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan
sebagai perangkat jaringan.
• STANDAR dari IEEE
802.1 > LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges
802.2 > Logical Link Control (LLC)
802.3 > CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP)
802.4 > Token Bus
802.5 > Token Ring (bisa menggunakan kabel STP)
802.6 > Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
802.7 > Broadband LAN
802.8 > Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI)
802.9 > Integrated Services LAN Interface (standar ISDN)
802.10 > LAN/MAN Security (untuk VPN)
802.11 > Wireless LAN (Wi-Fi)
802.12 > Demand Priority Access Method
802.15 > Wireless PAN (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth
802.16 > Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Dari daftar di atas terlihat bahwa pemanfaatan teknologi tanpa kabel untuk jaringan lokal, dapat mengikuti standarisasi IEEE 802.11x, dimana x adalah sub standar.
• Perkembangan dari standar 802.11 diantaranya :
mendukung transmisi data 1 Mbps hinggaà Standar dasar WLAN à802.11 2 Mbps
transfer data up to 54 Mbpsà Standar High Speed WLAN 5GHz band à802.11a
transmisi data 5,4 hingga 11 Mbpsà Standar WLAN untuk 2.4GHz à802.11b
Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio IEEE WLANà802.11e
Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi vendor yang mendistribusikan WLANà802.11f
Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.à802.11g
Mendefinisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifikà802.11h
802.11i Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untukà mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi
Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepangà802.11j
Kelebihan standar 802.11 antara lain :
a. Mobilitas
b. Sesuai dengan jaringan IP
c. Konektifitas data dengan kecepatan tinggi
d. Frekuensi yang tidak terlisensi
e. Aspek keamanan yang tinggi
f. Instalasi mudah dan cepat
g. Tidak rumit
h. Sangat murah
Kelemahan standar 802.11 antara lain :
a. Bandwidth yang terbatas karena dibagi-bagi berdasarkan spektrum RF untuk teknologi-teknologi lain
b. Kanal non-overlap yang terbatas
c. Efek multipath
d. Interferensi dengan pita frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz
e. QoS yang terbatas
f. Power control
g. Protokol MAC high overhead
Teknologi Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan kode 802.11, tujuannya agar semua produk yang menggunakan standar ini dapat bekerja sama/kompatibel meskipun berasal dari vendor yang berbeda, 802.11b merupakan salah satu varian dari 802.11 yang telah populer dan menjadi pelopor di bidang jaringan komputer nirkabel menunjukkan bahwa 802.11b masih memiliki beberapa kekurangan di bidang keamanan yang memungkinkan jaringan Wireless LAN disadap dan diserang, serta kompatibilitas antar produk-produk Wi-Fi™. Teknologi Wireless LAN masih akan terus berkembang, namun IEEE 802.11b akan tetap diingat sebagai standar yang pertama kali digunakan komputer untuk bertukar data tanpa menggunakan kabel.
2. Standar IEEE 802.11
a. IEEE 802.11a
Standar 802.11a (disebut WiFi 5) memungkinkan bandwidth yang lebih tinggi (54 Mbps throughput maksimum, 30 Mbps dalam praktek). Standar 802.11a mengandung 8 saluran radio di pita frekuensi 5 GHz.
Standard IEEE 802.11a bekerja pada frekuensi 5GHz mengikuti standard dari UNII (Unlicensed National Information Infrastructure). Teknologi IEEE 802.11a tidak menggunakan teknologi spread-spectrum melainkan menggunakan standar frequency division multiplexing (FDM).
Tepatnya IEEE 802.11a menggunakan modulasi orthogonal frequency division multiplexing (OFDM). Regulasi FCC Amerika Serikat mengalokasikan frekuensi dengan lebar 300MHz di frekuensi 5GHz. Tepatnya 200MHz di frekuensi 5.150 - 5.350 Mhz. Dan sekitar 100MHz bandwidth pada frekuensi 5.725 - 5.825 Mhz.
Di Amerika Serikat, FCC mengatur agar kekuatan maksimum daya pancar yang boleh digunakan adalah:
• 100MHz band yang pertama hanya diperkenankan dipergunakan dengan daya maksimum 50mW.
• 100MHz band yang kedua diperkenankan dengan untuk kekuatan pemancar maksimum 250mW.
• 100MHz band yang teratas dirancang untuk backbone jarak jauh dengan kekuatan maksimum pemancar 1Watt.
Untuk mengantisipasi tingkat redaman yang tinggi pada frekuensi 5GHz tidak heran jika kita melihat maksimum power dari pemancar yang mencapai 1Watt.
Di Indonesia, terus terang kami lebih banyak menggunakan maksimum power di semua band karena memang kita lebih banyak menggunakan band ini untuk backbone jarak jauh untuk berbagai titik yang ada.
Ada delapan (8) kanal pada band 5150-5350 Mhz yang tidak saling mengganggu. Pengalaman mengoperasikan peralatan 5GHz, seluruhnya biasanya total sekitar 12-13 kanal yang tidak saling overlap yang bisa kita gunakan.
Kalau kita ingat baik-baik, maka pada frekuensi 2.4GHz biasanya hanya ada tiga (3) channel yang tidak saling overlap.
b. IEEE 802.11b
Standar 802.11b saat ini yang paling banyak digunakan satu. Menawarkan thoroughput maksimum dari 11 Mbps (6 Mbps dalam praktek) dan jangkauan hingga 300 meter di lingkungan terbuka. Ia menggunakan rentang frekuensi 2,4 GHz, dengan 3 saluran radio yang tersedia.
c. IEEE 802.11g
Standar 802.11g menawarkan bandwidth yang tinggi (54 Mbps throughput maksimum, 30 Mbps dalam praktek) pada rentang frekuensi 2,4 GHz. Standar 802.11g mundur-kompatibel dengan standar 802.11b, yang berarti bahwa perangkat yang mendukung standar 802.11g juga dapat bekerja dengan 802.11b.
Dalam evolusi WLAN adalah pengenalan IEEE 802.11g. Ini merupakan standar IEEE 802.11g akan secara dramatis dapat meningkatkan performa WLAN. IEEE 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHz dan menggunakan metode modulasi OFDM. 802.11g yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz, sama seperti halnya IEEE 802.11 biasa dan IEEE 802.11b. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM, sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya.
d. IEEE 802.11n
IEEE 802.11n merupakan salah satu standarisasi yang sudah direvisi dari versi sebelumnya IEEE 802,11-2.007 sebagaimana telah dirubah dengan IEEE 802.11k-2008, IEEE 802.11r-2008, IEEE 802.11y-2008, dan IEEE 802.11w-2009, dan didasarkan pada standar IEEE 802.11 sebelumnya dengan menambahkan Multiple-Input Multiple-Output (MIMO) dan 40 MHz saluran ke layer fisik, dan frame agregasi ke MAC layer.
• STANDAR dari IEEE
802.1 > LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges
802.2 > Logical Link Control (LLC)
802.3 > CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP)
802.4 > Token Bus
802.5 > Token Ring (bisa menggunakan kabel STP)
802.6 > Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
802.7 > Broadband LAN
802.8 > Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI)
802.9 > Integrated Services LAN Interface (standar ISDN)
802.10 > LAN/MAN Security (untuk VPN)
802.11 > Wireless LAN (Wi-Fi)
802.12 > Demand Priority Access Method
802.15 > Wireless PAN (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth
802.16 > Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Dari daftar di atas terlihat bahwa pemanfaatan teknologi tanpa kabel untuk jaringan lokal, dapat mengikuti standarisasi IEEE 802.11x, dimana x adalah sub standar.
• Perkembangan dari standar 802.11 diantaranya :
mendukung transmisi data 1 Mbps hinggaà Standar dasar WLAN à802.11 2 Mbps
transfer data up to 54 Mbpsà Standar High Speed WLAN 5GHz band à802.11a
transmisi data 5,4 hingga 11 Mbpsà Standar WLAN untuk 2.4GHz à802.11b
Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio IEEE WLANà802.11e
Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi vendor yang mendistribusikan WLANà802.11f
Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.à802.11g
Mendefinisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifikà802.11h
802.11i Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untukà mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi
Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepangà802.11j
Kelebihan standar 802.11 antara lain :
a. Mobilitas
b. Sesuai dengan jaringan IP
c. Konektifitas data dengan kecepatan tinggi
d. Frekuensi yang tidak terlisensi
e. Aspek keamanan yang tinggi
f. Instalasi mudah dan cepat
g. Tidak rumit
h. Sangat murah
Kelemahan standar 802.11 antara lain :
a. Bandwidth yang terbatas karena dibagi-bagi berdasarkan spektrum RF untuk teknologi-teknologi lain
b. Kanal non-overlap yang terbatas
c. Efek multipath
d. Interferensi dengan pita frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz
e. QoS yang terbatas
f. Power control
g. Protokol MAC high overhead
Teknologi Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan kode 802.11, tujuannya agar semua produk yang menggunakan standar ini dapat bekerja sama/kompatibel meskipun berasal dari vendor yang berbeda, 802.11b merupakan salah satu varian dari 802.11 yang telah populer dan menjadi pelopor di bidang jaringan komputer nirkabel menunjukkan bahwa 802.11b masih memiliki beberapa kekurangan di bidang keamanan yang memungkinkan jaringan Wireless LAN disadap dan diserang, serta kompatibilitas antar produk-produk Wi-Fi™. Teknologi Wireless LAN masih akan terus berkembang, namun IEEE 802.11b akan tetap diingat sebagai standar yang pertama kali digunakan komputer untuk bertukar data tanpa menggunakan kabel.
2. Standar IEEE 802.11
a. IEEE 802.11a
Standar 802.11a (disebut WiFi 5) memungkinkan bandwidth yang lebih tinggi (54 Mbps throughput maksimum, 30 Mbps dalam praktek). Standar 802.11a mengandung 8 saluran radio di pita frekuensi 5 GHz.
Standard IEEE 802.11a bekerja pada frekuensi 5GHz mengikuti standard dari UNII (Unlicensed National Information Infrastructure). Teknologi IEEE 802.11a tidak menggunakan teknologi spread-spectrum melainkan menggunakan standar frequency division multiplexing (FDM).
Tepatnya IEEE 802.11a menggunakan modulasi orthogonal frequency division multiplexing (OFDM). Regulasi FCC Amerika Serikat mengalokasikan frekuensi dengan lebar 300MHz di frekuensi 5GHz. Tepatnya 200MHz di frekuensi 5.150 - 5.350 Mhz. Dan sekitar 100MHz bandwidth pada frekuensi 5.725 - 5.825 Mhz.
Di Amerika Serikat, FCC mengatur agar kekuatan maksimum daya pancar yang boleh digunakan adalah:
• 100MHz band yang pertama hanya diperkenankan dipergunakan dengan daya maksimum 50mW.
• 100MHz band yang kedua diperkenankan dengan untuk kekuatan pemancar maksimum 250mW.
• 100MHz band yang teratas dirancang untuk backbone jarak jauh dengan kekuatan maksimum pemancar 1Watt.
Untuk mengantisipasi tingkat redaman yang tinggi pada frekuensi 5GHz tidak heran jika kita melihat maksimum power dari pemancar yang mencapai 1Watt.
Di Indonesia, terus terang kami lebih banyak menggunakan maksimum power di semua band karena memang kita lebih banyak menggunakan band ini untuk backbone jarak jauh untuk berbagai titik yang ada.
Ada delapan (8) kanal pada band 5150-5350 Mhz yang tidak saling mengganggu. Pengalaman mengoperasikan peralatan 5GHz, seluruhnya biasanya total sekitar 12-13 kanal yang tidak saling overlap yang bisa kita gunakan.
Kalau kita ingat baik-baik, maka pada frekuensi 2.4GHz biasanya hanya ada tiga (3) channel yang tidak saling overlap.
b. IEEE 802.11b
Standar 802.11b saat ini yang paling banyak digunakan satu. Menawarkan thoroughput maksimum dari 11 Mbps (6 Mbps dalam praktek) dan jangkauan hingga 300 meter di lingkungan terbuka. Ia menggunakan rentang frekuensi 2,4 GHz, dengan 3 saluran radio yang tersedia.
c. IEEE 802.11g
Standar 802.11g menawarkan bandwidth yang tinggi (54 Mbps throughput maksimum, 30 Mbps dalam praktek) pada rentang frekuensi 2,4 GHz. Standar 802.11g mundur-kompatibel dengan standar 802.11b, yang berarti bahwa perangkat yang mendukung standar 802.11g juga dapat bekerja dengan 802.11b.
Dalam evolusi WLAN adalah pengenalan IEEE 802.11g. Ini merupakan standar IEEE 802.11g akan secara dramatis dapat meningkatkan performa WLAN. IEEE 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHz dan menggunakan metode modulasi OFDM. 802.11g yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz, sama seperti halnya IEEE 802.11 biasa dan IEEE 802.11b. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM, sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya.
d. IEEE 802.11n
IEEE 802.11n merupakan salah satu standarisasi yang sudah direvisi dari versi sebelumnya IEEE 802,11-2.007 sebagaimana telah dirubah dengan IEEE 802.11k-2008, IEEE 802.11r-2008, IEEE 802.11y-2008, dan IEEE 802.11w-2009, dan didasarkan pada standar IEEE 802.11 sebelumnya dengan menambahkan Multiple-Input Multiple-Output (MIMO) dan 40 MHz saluran ke layer fisik, dan frame agregasi ke MAC layer.
TEKNOLOGI NIRKABEL
A. Pengertian Teknologi Nirkabel
Nirkabel atau lebih sering dikenal dengan istilah wireless, adalah teknologi
yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data
dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra
merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan
ponsel)dengan frekuensi tertentu. Teknologi jaringan nirkabel sebenarnya
terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai dengan jaringan data, yang
mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel pada suatu jarak
tertentu. Ini termasuk teknologi infrared, frekuensi radio dan lain sebagainya.
Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya
adalah komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan lain
sebagainya. Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang
bisa cukup menganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk
menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Misalnya: untuk menghubungkan
sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100
buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server.
Jika kabel-kabel ini tidak melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable
tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu pemandangan mata atau interior
suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar
piranti berteknologi nirkabel. Jika dirincikan, secara umum kelebihan dari
teknologi nirkabel /wireless ini antara lain:
1. Mobility: Sistem wireless LAN
bisa menyediakan user dengan informasi access yang real-time, dimana saja dalam
suatu organisasi. Mobilitas semacam ini sangat mendukung produktivitas dan
peningkatan kualitas pelayanan apabila dibandingkan dengan jaringan kabel.
2.
Installation Speed and Simplicity: Instalasi sistem wireless LAN bisa cepat dan
sangat mudah dan bisa mengeliminasi kebutuhan penarikan kabel yang melalui atap
atau pun tembok. 3. Installation Flexibility: Teknologi wireless memungkinkan
suatu jaringan untuk bisa mencapai tempat-tempat yang tidak dapat dicapai
dengan jaringan kabel. 4. Reduced Cost-of-Ownership: Meskipun investasi awal
yang dibutuhkan oleh wireless LAN untuk membeli perangkat hardware bisa lebih
tinggi daripada biaya yang dibutuhkan oleh perangkat wired LAN hardware, namun
bila diperhitungkan secara keseluruhan, instalasi dan life-cycle costnya, maka
secara signifikan lebih murah. Dan bila digunakan dalam lingkungan kerja yang
dinamis yang sangat membutuhkan seringnya pergerakan dan perubahan yang sering
maka keuntungan jangka panjangnya pada suatu wireess LAN akan jauh lebih besar
bila dibandingkan dengan wired LAN. 5. Scalability: Sistem wireless LAN bisa
dikonfigurasikan dalam berbagai macam topologi untuk memenuhi kebutuhan pengguna
yang beragam. Konfigurasi dapat dengan mudah diubah Mulai dari jaringan
peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai ke full
infrastructure network yang mampu melayani ribuan user dan memungkinkan roaming
dalam area yang luas. Kekurangan teknologi ini adalah kemungkinan interferensi
terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti lainnya. Tipe dari Jaringan
Nirkabel ini antara lain:
1. Wireless Wide Area Networks (WWANs) Teknologi WWAN
memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik
maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas,
seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem
satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya.
2.Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs) Teknologi WMAN memungkinkan
pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu
area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota
atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic
atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal.
3. Wireless Local Area Networks
(WLANs) Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel
dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung
kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN
dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen
tidak diperbolehkan. 4.Wireless Personal Area Networks (WPANs) Teknologi WPAN
membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi
peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan
dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS
adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10
meter. B. Keamanan Nirkabel / Wireless Jaringan WLAN menggunakan media
komunikasi berupa gelombang elektromagnetik yang tidak dibatasi ruang tetapi
hanya dibatasi oleh daya pancar gelombang elektromagnetik tersebut. Dalam hal
ini klien mempunyai kebebasan dalam menangkap isyarat data di sembarang tempat
yang dapat dijangkau gelombang tersebut. Tidak seperti pada jaringan kabel yang
mana hanya klien yang dihubungkan dengan kabel yang dapat mengakses jaringan,
pada jaringan WLAN, klien dapat mengakses jaringan hanya dengan memasang kartu
WLAN. Untuk menghindari akses jaringan WLAN terhadap klien yang tidak berhak,
pada jaringan WLAN perlu pengamanan tertentu. Jaringan WLAN memerlukan suatu teknik
pengamanan dalam berkomunikasi. Ada tiga metode keamanan yang diterapkan dalam
jaringan WLAN sebagai berikut :
1. (Wired Equivalent Privacy). Metode ini
dimaksudkan untuk menghentikan intersepsi isyarat gelombang elektromagnetik
oleh user yang tidak berhak. Metode ini dilakukan dengan cara memberi semua
klien dan access point dengan kunci enkripsi dan dekripsi yang sama. WEP
didasarkan pada algoritma enkripsi RC4 dari RSA Data Systems.
2. SSID (Service
Set Identifier). Metode ini dilakukan dengan cara memberi suatu SSID yang
berlaku sebagai password sederhana yang memungkinkan suatu jaringan WLAN
dipisahkan dalam beberapa net¬work yang berbeda. Pengenal ini diprogram dalam
access point, sehingga semua klien yang akan mengakses jaringan ini harus
dikonfigurasi menggunakan pengenal SSID yang sesuai.
3. Filter Alamat MAC
(Media Access Control).
Metode ini digunakan untuk membatasi akses pada
jaringan WLAN menggunakan daftar alamat MAC pada klien. Alamat MAC ini
dimasukkan dalam access point sedemikian, sehingga hanya klien yang punya
alamat MAC yang terdaftar saja yang dapat mengakses jaringan WLAN. Jaringan
WLAN menggunakan standar IEEE 802.11 yang mempunyai beberapa jenis, yaitu:
C.
Kerja Teknologi Nirkabel / Wireless Wireless LAN menggunakan electromagnetic
airwaves (radio atau infrared) untuk menukarkan informasi dari satu titik ke
titik lainnya tanpa harus tergantung pada sambungan secara fisik. Gelombang
radio biasa digunakan sebagai pembawa karena dapat dengan mudah mengirimkan
daya ke penerima. Data ditransmikan dengan cara ditumpangkan pada gelombang
pembawa sehingga bisa diextract pada ujung penerima. Data ini umumnya digunakan
sebagai pemodulasi dari pembawa oleh sinyal informasi yang sedang
ditransmisikan. Begitu datanya sudah dimodulasikan pada gelombag radio pembawa,
sinyal radio akan menduduki lebih dari satu frekuensi, hal ini terjadi karena
frekuensi atau bit rate dari informasi yang memodulasi ditambahkan pada sinyal
carrier. Multiple radio carrier bisa ada dalam suatu ruang dalam waktu yang bersamaan
tanpa terjadi interferensi satu sama lain jika gelombang radio yang
ditransmisikan berbeda frekuensinya. Untuk mengextract data, radio penerimanya
diatur dalam satu frekuensi dan menolak frekuensi-frekuensi lain. Pada
konfigurasi wireless LAN tertentu, transmitter/receiver (transceiver) device,
biasa disebut access point, terhubung pada jaringan kabel dari lokasi yang
fixed menggunakan kabel standard. Sebuah access point bisa mensupport sejumlah
group kecil dari user dan bisa dipakai dalam jarak beberapa puluh meter. Access
point biasanya diletakkan pada tempat yang tinggi tapi dapat juga diletakkan
dimana saja untuk mendapatkan cakupan yang dikehendaki. End user access
wireless LAN menggunakan wireless-LAN adapters, biasa terdapat pada PC card pada
notebook atau palmtop computer, atau sebagai card dalam desktop computer, atau
terintegrasi dalam hand-held komputer.
Sumber: Wikipedia Indonesia
http://my.opera.com/winaldi/blog/ http://comzie.blogspot.com
Copy and WIN : http://bit.ly/1J3vX3K
Copy and WIN : http://bit.ly/1J3vX3K
Langganan:
Postingan (Atom)